Selamat Datang di Dunia Long Life Learning Program

Mendidik anak, bukanlah hal yang mudah. Agar mendidik menjadi hal yang menyenangkan dan efektif, kita harus tahu tekniknya. Nah, salah satunya dengan multimetode dan multimedia. Kami hadir untuk memudahkan orangtua dalam mendidik anak dengan media-media pendidikan yang insya Allah berkualitas.
Berikut produk-produk kami:
I Love My Al-Quran
Ensiklopedia Bocah Muslim
Halo Balita
Nabiku Idolaku
Cerita Binatang 2 Bahasa Berima ILMA

23 September 2008

Masjid Agung Jawa Tengah










Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang terletak di Jalan Gajah Raya Semarang, Jawa Tengah, diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11 November 2006. Masjid ini kini menjadi kebanggaan umat Islam karena keberadaan tempat ibadah yang dibangun di atas lahan 10 hektare itu telah mendunia.
Pembangunan masjid ini menelan dana sekitar Rp 198,5 Miliar dan pembangunannya memakan waktu 5 tahun. Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai pusat pendidikan, pelayanan masyarakat, pusat aktivitas syiar Islam, dan alternatif wisata religi.

MAJT dibangun di areal seluas kurang lebih 10 hektare dengan luas bangunan induk seluas 7.669 m2, dan mampu menampung 15.000 jemaah. Pelatarannya seluas 7.500 m2 dilengkapi dengan enam payung raksasa yang bisa membuka dan menutup secara otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi di Kota Madinah.

Arsitektur masjid ini merupakan perpaduan antara arsitektur Jawa, Arab, dan Yunani.

Di bangunan sayap kanan terdapat ruang pertemuan atau auditorium yang mampu menampung 2.000 jemaah. Sedangkan, sayap kiri digunakan untuk perpustakaan yang nantinya didesain menjadi perpustakaan modern (digital library) dan ruang perkantoran yang disewakan.
Yang menarik dari lay out masjid ini adalah adanya enam buah payung elektrik raksasa yang memayungi para jemaah yang beribadah di halaman masjid. Keenam payung raksasa ini bisa membuka dan menutup otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi Madinah. Tinggi tiang payung masing-masing 20 meter dengan bentangan mencapai 14 meter

MAJT selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Untuk menunjang tujuan tersebut, MAJT dilengkapi dengan wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamar berbagai kelas sehingga para peziarah yang ingin bermalam bisa memanfaatkan fasilitas ini.

Daya tarik lain dari masjid ini adalah Menara Asmaul Husna atau Al Husna Tower yang tingginya mencapai 99 Meter. Bagian dasar dari menara ini terdapat Studio Radio DaIs (Dakwah Islam). Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam dan di lantai 18 terdapat "Kafe Muslim" yang dapat berputar 360 derajat. Di lantai 19, yaitu untuk menara pandang dilengkapi lima teropong yang bisa melihat kota Semarang.

MAJT ditinjau dari segi arsitekturnya sangat membanggakan dan bangunannya meneladani prinsip gugus model kluster dari Masjid Nabawi di Madinah.

Bentuk penampilan arsitekturnya merupakan gubahan baru yang mengambil model dari tradisi masjid para wali dengan membubuhkan corak universal arsitektur Islam pada bangunan pusatnya dengan menonjolkan kubah utama yang dilengkapi dengan "minaret" runcing menjulang di keempat sisinya.
Ide pendirian MAJT berasal dari Gubernur Mardiyanto yang didukung tokoh-tokoh masyarakat dan agama. Dasar pertimbangan pembangunan masjid ini adalah karena masyarakat Jateng memerlukan bangunan monumental berupa masjid yang menjadi kebanggaan rakyat Jateng. Keberadaan masjid itu juga mencerminkan perhatian pemerintah dan masyarakat untuk memelihara keseimbangan antara pembangunan material dan spiritual.

MAJT beserta fasilitas pendukungnya menempati tanah "bondo" Masjid Agung Semarang di Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Masjid yang mampu menampung 15.000 jemaah ini secara keseluruhan terdiri atas bangunan masjid, plaza masjid dengan enam payung hidrolik raksasa, aula pertemuan, graha agung hotel, kompleks perkantoran, perpustakaan, dan menara Asmaul Husna.

Beberapa bangunan di dalam area MAJT mempunyai spesifikasi khusus yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia. Misalnya, payung hidrolik raksasa hanya ada di dua tempat, yaitu Masjid Nabawi dan Masjid Agung Jawa Tengah.

Menara Asmaul Husna yang berdiri kokoh di sudut barat daya MAJT merupakan salah satu daya tarik kawasan itu. Dari bentuknya, bangunan setinggi 99 meter yang melambangkan nama Allah itu dikonsep sebagai replika Menara Kudus. Banyak pengunjung yang datang untuk sekadar melihat atau berfoto bersama di menara MAJT.

Tidak ada komentar: